Latest News & Events

Science Fair & Book Celebration 1

3 March 2017

'Science & Book Fair' di Sekolah HighScope Medan, di Jumat, 3 Maret 2017. 

Sangat menyenangkan melihat Hawa dan Meuthia selalu suka belajar di sekolah, semangat mengerjakan tugas/proyek yang termasuk 'buanyaaak'. 

More photos >

Kelompok Meuthia (bersama Alexa dan Nariyu) di kelas 4-5 A (sebagai info, Sekolah HighScope menerapkan kelas 'multi-ages'), memutuskan membuat 'Simple Vacum Cleaner' dalam proyek sains tentang 'Magnet and Electricity'. Menggunakan banyak sumber daya (guru-guru, literatur) untuk mendapatkan ide dan proses yang tidak mudah dalam mewujudkannya menjadi alat (beberapa kali gagal), juga kebingungan mereka tentang nama alat yang tepat (mereka tahu alat ini bisa menyedot debu tapi tidak paham bahwa termasuk jenis 'vacum cleaner' 😄) membuat mereka belajar banyak sekali tentang banyak hal. 

Setelah dibuat terkagum-kagum dengan presentasi dan hasil kerja mereka, membaca Abstrak dan Laporan Hasil Penelitian, dan lalu dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan, aku memutuskan menanyakan sedikit saja kepada masing-masing dari mereka: 
1. "How do you feel about the process of making this machine, and the result?" 
2. "What do you learn the most from this project?" 

Nariyu (kelas 4) menjawab, "I am happy. And i learn about team up."

Meuthia (kelas 4) menjawab, "I like the project, though i felt a little bit tired. I've learnt about team work, magnet, electricity, and simple machine. I'm proud for this is the first simple machine i've made and it works!"

Alexa (kelas 5) menjawab, "Besides magnet and electricity and team up, i learnt to never give up on it, until it worked. I'm happy enough with the result, but i know i can do better."
Dia menunjukkan kabel-kabel di luar botol 'vacum cleaner' yang tidak rapi.

Jawaban-jawaban yang membuat optimis bukan? Akan kualitas generasi penerus bangsa Indonesia. 😍😍😍

Setelah melihat-lihat hasil karya teman-teman sekelasnya yang sungguh istimewa, dengan lama penelitian 2-3 minggu, antara lain alarm pintu oleh Vio, termometer sederhana yang dikerjakan sendiri oleh Jodi (siswa sangat spesial di sekolah inklusif ini), 'air blower' oleh Shane-Jiv-Vivian, aku lalu berpindah ke kelas Kakak Hawa (6-7A).

Hawa bersama teman-temannya (Rahmat, Audrey dan Vincent) memutuskan membuat 'Neptune Case', yaitu 'casing' telepon genggam yang mampu menyerap panas. Sesuai dengan topik yang sedang mereka pelajari: "Thermal Energy'.
Sangat 'kekinian'! 😍😄👍

😄😄😄

Senang sekali berdiskusi dengan mereka. Anak-anak yang tidak ragu mengemukakan pikiran dan pengalaman, polos, jujur dengan apa dikerjakan dan tidak dikerjakan, bahkan apa-apa yang belum terpikirkan. Belum terpikirkan oleh mereka bahwa temuan mereka bisa jadi adalah hal baru, bisa dipatenkan, bisa diperjualbelikan, bisa dikembangkan lebih lanjut. Belum terpikirkan bahwa temuan mereka bisa menjadi perintis untuk temuan-temuan berikutnya.
Tidak semua anak berminat menjadi 'Scientist', tetapi semua bersemangat karena prosesnya bisa dibuat menyenangkan. Hawa yang sangat menyukai dan punya kemampuan menonjol di subyek Bahasa dan Seni, sejak kelas 6 dengan jujur mengatakan bahwa dia menyukai Sains. 😍👍

Untuk siswa SD dan awal SMP, mereka benar-benar menumbuhkan harapan dan mengembalikan optimisme akan anak-anak bangsa yang bakal membawa perubahan ke arah lebih baik di masa depan.

Pada akhir acara, sempat bertemu beberapa guru dan berdiskusi dengan mereka, memberi beberapa masukan dan harapan, sebagai bagian peran orang tua sebagai Pendidik Utama anak-anak. Tentang perlunya guru-guru membantu memberikan visi dari proyek-proyek penelitian kepada mereka, juga tentang membuat Laporan Penelitian dengan menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Jika ada hal-hal yang kita harapkan ternyata belum terjadi pada anak-anak, jangan buru-buru mendatangi guru-guru/Sekolah dan menuntut perubahan. Ambillah cermin dan tanyakan pada diri sendiri, sebagai Orang Tua dan Pendidik Utama anak-anak, apa yang sudah dan perlu kita lakukan.